Dalam Sapuan Lukisan Alam
Karya: Al – Ihsan Maulana
Cerpen ini mengisahkan tentang keluarga sederhana yang terdiri dari Aa, Ibu, dan Anisa. Sedangkan Ayahnya telah meninggal sejak lima tahun yang lalu. Yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini adalah Aa, seorang remaja yang sehari-harinya membantu sang ibu berjualan kaset lagu-lagu nasyid dan buku. Sejak lulus dari SMK tiga tahun lalu, ia tidak melanjutkan kuliah, ia memilih untuk mencari pekerjaan, tapi hingga kini ia belum mendapat kesempatan untuk bekerja. Tetapi ia yakin bahwa Allah memiliki rencana indah di balik semua ini.
Suatu hari ibu datang ke toko tempat Aa berdagang, setelah pulang dari rumah Bu Lisa untuk meminjam uang. Aa pun sedikit khawatir setelah mengetahui ibunya meminjam uang lagi, karena ia tidak mau melihat ibunya dimarahi lagi ketika telat membayar hutang kepada Bu Lisa. Tapi ibu mencoba memberikan pengertian kepada Aa. Di mata Aa ibu adalah wanita yang tegar dalam menjalani ujian hidup. Aa begitu senang ketika suatu hari ia diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang minuman setelah sebelumnya ia gagal melamar didua perusahaan lain.
Beberapa hari kemudian tiba hari ulang tahun Aa, ia pun berencana untuk membuat pesta kecil sekaligus untuk merayakan karena Aa sudah diterima bekerja. Pada hari itu rupanya ibu lupa kalau sekarang adalah hari ulang tahun Aa. Pagi-pagi sekali ibu pergi ke sekolah Nisa untuk menghadiri rapat orang tua murid. Pagi itu juga Aa berangkat ke pasar untuk membuka tokonya . tidak lama kemudian ia menerima telepon dari seorang wanita yang memanggilnya dengan sebutan Pak Aa. Aa pun merasa heran karena yang memanggilnya dengan sebutan Aa hanya ibu dan Nisa. Sungguh bagai disambar petir hati Aa ketika mendengar kabar dariwanita itu bahwa ibu Aisyah (ibunda Aa) dan Nisa tertabrak mobil. Ia pun segera bergegas pergi ke rumah sakit untuk menemui ibu dan Nisa, sementara tokonya ia titipkan pada Uda Dian.
Setibanya di rumah sakit Aa langsung menemui ibu dan Nisa. Betapa hancur hati Aa melihat kondisi mereka. Namun yang sangat luar biasa adalah ibu masih tetap tersenyum dalam menghadapi ujian ini. Dengan terbata-bata ibu meminta Aa untuk membuka tasnya. Ternyata ibu telah menyiapkan kadi dan kartu ucapan untuk Aa. Tapi saat itu juga Nisa berteriak histeris Karena ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Aa begitu menyesal karena ia belum sempat membahagiakan ibu, namun ia teringat pada pesan ibunya, yaitu “hidup harus tetap diperjuangkan”.
Roda kehidupan berputar, sepuluh tahun setelah kepergian ibu, dengan kerja kerasnya Aa berhasil membuat toko peninggalan ibu dan ayahnya menjadi sebuah toko besar yang diberi nama “Toko Lukisan Alam”. Sementara Nisa kini menjadi menejer di perusahaan swasta dan kini sedang kuliah S2 di Jakarta.
Kini Aa dan Nisa telah menemukan jawaban hidupnya, dan semua itu berkat ibu yang selalu mengajarkan berbagai hal kepada mereka.
Selesai . . .
Opening, Konten, dan Clossing Karya: Al – Ihsan Maulana
Dalam Sapuan Lukisan Alam
Opening
Kehidupan itu bagaikan roda yang berputar. Kadang kita berada di bawah, kadang di atas. Tergantung bagaimana cara kita berjuang dalam menjalani hidup. Hidup harus diperjuangkan, seperti lagu lukisan alam yaitu “Hidup tak selamanya indah, langit tak selalu cerah, suram malam tak berbintang. Itulah lukisan alam, begitu aturan Tuhan”. Sesungguhnya jawaban hidup itu ada pada diri kita sendiri, bahwa hidup memang harus diperjuangkan. Sesungguhnya hidup meminta kita untuk tetap hidup. Itulah yang dialami oleh Aa, tokoh dalam cerpen “Dalam Sapuan Lukisan Alam” dalam memperjuangkan hidupnya.
Konten
Perjalanan hidup yang harus dilalui oleh Aa tidaklah mudah, ujian datang silih berganti. Terlebih ketika Ayahnya meninggal dunia sejak lima tahun lalu, Aa pun terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, karena harus membantu ibunya berjualan kaset nasyid di pasar. Sebenarnya Aa ingin bekerja di kantor, tapi Aa belum mendapatkan kesempatan itu. Meskipun demikian Aa tidak pernah menyerah, ia tetap berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Benar saja, berkat usahanya kini Aa diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang minuman. Ia memberitahukan kabar bahagia tersebut kepada ibunya. Dengan perasaan haru yang bercampur bahagia ibu berkata “Alhamdulilah, Aa sekarang sudah mendapat pekerjaan, Aa harus banyak bersyukur kepada Allah, karena tanpa ridhonya semua ini tidak akan terjadi”, Aa pun menanggapinya dengan senyuman yang berbinar.
Hari ulang tahun Aa pun tiba, ia berencana membuat pesta kecil sekaligus untuk merayakan karena Aa sudah diterima bekerja. Akan tetepi siang harinya Aa mendapat berita yang sangat menyakitkan yaitu ibu dan Nisa tertabrak mobil. Aa pun bergegas untuk pergi ke rumah sakit. Setibanya di sana dengan terbata-bata ibu berkata “Aa, selamat ulang tahun ya nak, semoga Aa panjang umur dan selalu mendapat rahmat dari Allah. Umi tidak bisa memberikan kado yang mahal untuk Aa, hanya kaset nasyid dan kartu ucapan ini yang bisa umi berikan kepada Aa. Semoga Aa suka dengan kaset yang umi berikan ini. Umi titip adikmu, Nisa. Kalian harus saling menjaga dalam keadaan apapun. Sekali lagi selamat ulang tahun anakku. Umi sangat menyayangi kalian”, Aa tidak sanggup untuk berkata-kata lagi, hanaya keinginan untuk melaksanakan amanat ibunya lah yang ia katakana dalam hati. Beberapa detik kemudian ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Aa dan Nisa tak kuasa untuk membendung air mata dan perasaan sedih mereka.
Roda kehidupan berputar, sepuluh tahun setelah kepergian ibu, dengan kerja kerasnya Aa berhasil membuat toko peninggalan ibu dan ayahnya menjadi sebuah toko besar yang diberi nama “Toko Lukisan Alam”. Sementara Nisa kini menjadi menejer di perusahaan swasta dan kini sedang kuliah S2 di Jakarta. Kini Aa dan Nisa telah menemukan jawaban hidupnya, dan semua itu berkat ibu yang selalu mengajarkan berbagai hal kepada mereka.
Clossing
Sungguh luar biasa, Allah telah menunjukan kuasa-Nya. Dengan perjuangan yang tiada henti, seseorang bisa mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Karena memang begitulah hidup, yang harus tetap diperjuangkan. Karena hidup meminta kita untuk tetap hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar